Selasa, 26 Februari 2019

Bunga Cantik Lain untuk Kami

Sore ini aku berkunjung ke makam Mbah Uti untuk pertama kalinya. Tanahnya masih merah, dan taburan bunganya pun masih segar. Mbah Uti disemayamkan tak jauh dari makam Mbah Kung yang lebih dulu berpulang.

Hari ini memang sibuk sekali. Para saudara dan tetangga berkumpul dan bersama-sama menyiapkan makanan. Ramai sekali. Kalau tidak ada acara khusus seperti ini, jarang sekali kami bisa berkumpul dan bercanda bersama. Anak-anak kecil berlarian dan main ayunan di halaman. Para bapak menyiapkan kursi dan perlengkapan acara. Sementara para ibu dan anak perempuan mereka berkutat di dapur dan atau sibuk mengerjakan urusan kardus berkat untuk tamu.

Alhamdulillah cuaca dari pagi cerah. Bahkan hingga selesai pengajian pukul setengah sepuluh malam tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Kursi tamu pun penuh, tak ada kursi kosong. Semua dilancarkan dan semoga doa-doa yang dipanjatkan bisa menjadi penolong Mbah Uti di kemudian hari.

Orang bilang jika kita kehilangan sesuatu dan ikhlas, Allah akan ganti dengan yang lain. Dan hari ini, tepat tujuh hari sepeninggal Mbah uti, cucu perempuan Mbah Uti, keponakanku, lahir. Benar-benar indah rencana Allah. Tidak perlu menunggu lama, keluarga besar kami mendapat titipan makhluk cantik sebagai pelipur lara.

Maha Besar Allah dengan segala rizkiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar