Siang ini hujan lebat sekali. Angin kencang sampai membuat jendela kamarku bergetar. Pemadaman listrik memperparah keadaan.
Terjebak di rumah tanpa listrik, membuatku bingung harus berbuat apa. Handphone-ku sudah mati sedari tadi karena kehabisan baterai. Dan aku tidak mood untuk melukis atau bermain clay dalam keadaan gelap seperti ini.
Di sudut kamar, mas Arga sibuk dengan laptopnya. Besok dia akan bertolak ke Makassar karena urusan kantor. Sepertinya dia masih perlu membuat beberapa perbaikan pada program yang akan dia bawa besok.
Hmm.. apa yang harus aku lakukan? pikirku. Kemudian perhatianku tertuju pada paket kecil yang tergeletak di atas meja. Oh iya, beberapa waktu lalu, teman baikku di kantor dulu mengirimkan sesuatu. Yaitu buku antologi cerpen hasil kolaborasinya dengan angkatan 14 FLP Bekasi. Ini momen yang pas untuk membacanya.
Begitu membukanya, ada catatan kecil yang dituliskan oleh Chipaw di dalamnya. Pesan manis dari teman sarapan muka bantalku setahun terakhir. Aku tersenyum. Chipaw hebat sekali, dalam kesibukannya ia masih sempat menulis bahkan menjadikan hasil karyanya menjadi buku seperti ini. Aku jadi semangat. Aku harus belajar lebih giat lagi agar bisa menghidupkan blogku lagi. Resolusiku tahun ini memang merubah blog ini dengan konsep baru yang lebih bermanfaat.
Kata sensei Jee Luvina, mentorku di program kelas menulis, membangun kebiasaan untuk menulis diary itu bagus sekali. Aku dituntut untuk mencurahkan emosiku agar perasaanku sampai ke pembaca. Belum lagi, aku harus menemukan hikmah dari kejadian-kejadian kecil di sekelilingku. Kalian tahu apa yang seru? Selain aku bisa menghabiskan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, menulis diary membuatku selalu bersyukur. Awalnya aku bingung mencari-cari hal apa yang memiliki hikmah di hari itu. Tapi sekarang aku jadi sadar, bahkan hujan deras yang mengurungku di rumah sekalipun punya hikmah besar dalam hidupku. Aku bisa meluangkan waktu membaca tulisan sahabatku, dan memiliki semangat baru untuk menulis.
Betapa rencana Allah itu baik adanya. Bahkan di setiap hal kecil di kehidupan kita semua. Benar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar