Bulan malam ini terhalang awan. Hanya terlihat semburat sinar tipis, seolah sengaja sembunyi dari kami. Serangga-serangga kecil tampak sibuk mengitari lampu jalanan, setelah seharian entah menjelajah mana.
Kami baru saja selesai makan malam, dan sekarang sedang minum teh santai sambil menatap layar hp masing-masing. Dia sibuk melihat pertandingan basket, sementara aku masih berusaha menulis. Kesukaan dan hobi kami memang berbeda, aku sama sekali tak suka olahraga, sementara dia benar-benar tak tertarik dengan urusan pena.
Melihat aku mengernyitkan dahi dari tadi, dia tiba-tiba masuk rumah dan keluar dengan sekotak kue nanas. Haha, itu yang aku suka darinya, selalu berbuat manis tanpa diminta.
Malam ini kami gagal lagi kencan keluar. Tapi menghabiskan waktu bersamanya, ditemani dengan sekotak kue nanas dan secangkir teh sudah terasa sempurna.
Bukankah demikian? Segala sesuatu akan terasa berbeda jika kita selalu berterima kasih atas keadaan kita. Kadang hidup tidak sesuai rencana. Kadang terlalu asam, asin atau terlalu pahit. Maka dari itu, saat semuanya terasa sesak, aku akan ingat saat ini. Saat aku mengambil nafas dalam, melihat bulan yang malu-malu, memakan kue dan minum teh bersamanya. Sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar